#21 Raja Salman dan Halal Tourism

#21 Raja Salman dan Halal Tourism - GenPI.co
Raja Salman dan Presiden Joko Widodo.

Momen besar kedatangan akbar Raja Salman dari Arab Saudi 2 minggu ini adalah berkah bagi promosi pariwisata Indonesia, apalagi Sang Raja memperpanjang waktu berliburnya di Bali selama tiga hari. Ini adalah kabar gembira yang menunjukkan bahwa Raja Salman kepincut dan puas dengan daya tarik pariwisata kita.

Seperti yang sudah saya tulis dalam CEO Message minggu lalu, Raja Salman adalahendorser terhebat bagi pariwisata kita tahun ini khususnya untuk pasar Timur Tengah. Momen ini selain kita manfaatkan untuk mempromosikan pariwisata kita juga merupakan waktu yang tepat untuk memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi halal kelas dunia.

Gegap gempita kedatangan Raja Salman ini menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan salah satu portfolio pariwisata kita yaitu halal tourism. Masih segar dalam ingatan, akhir tahun kemarin kita memborong 12 dari 16 penghargaan bergengsi pada gelaran World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi. Kemenangan dalam penghargaan WHTA ini penting. Inilah salah satu bentuk penerapan rumus 3C, yakni calibration, confidence, dan credibility.

Kita harus mengkalibrasi atau mengukur apakah yang kita lakukan (untuk kemajuan pariwisata Indonesia) sudah pada jalur yang benar sesuai dengan standar dunia. Selanjutnya kemenangan ini akan meningkatkan self confidence, rasa percaya diri bangsa ini akan semakin kuat. Tentunya kemenangan ini bisa meningkatkan kredibilitas bangsa Indonesia di mata dunia.

 

Big Growth, Big Opportunity

Dalam hal prosentase kontribusi industri pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kita masih kalah dibandingkan negara-negara tetangga. Kontribusi PDB pariwisata kita sekitar USD 83,2 Milyar (9,6%), bandingkan dengan Singapura  USD 28,4 Milyar (10,0%), Malaysia yang sebesar USD 37,6 Milyar (13,1%), dan Thailand USD 78,8 Milyar (20,8%).

Sedangkan untuk halal tourism dapat digambarkan dengan data-data sebagai berikut : populasi muslim global mencapai 1,6 miliar penduduk dengan GDP lebih dari USD 7 triliun.  Konsumsi penduduk muslim mencapai USD 1,8 triliun atau 11,7% konsumsi penduduk dunia, lebih tinggi dari China yang mencapai USD 1,6 triliun (10,3%). Pertumbuhan pasar muslim ini diperkirakan akan mencapai USD 2,6 triliun pada 2020 atau rata-rata 6,3% per tahun, sedangkan pertumbuhan turis muslim diprediksi lebih tinggi lagi yaitu 9,1% per tahun. Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita. Untuk Indonesia, konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya sekitar USD 225,7 Milyar atau 12,5% dari konsumsi muslim global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya