Risiko Gangguan Cemas Lama-lama Meningkat Akibat Kurang Tidur

Risiko Gangguan Cemas Lama-lama Meningkat Akibat Kurang Tidur - GenPI.co
Ilustrasi susah tidur. Foto: Shutterstock

Teori ini menguatkan satu studi terdahulu yang melaporkan sekitar 27 persen pasien gangguan kecemasan diawali dengan insomnia yang membuat mereka tidak bisa tidur.

Risiko ansietas akibat kurang tidur dikaitkan dengan gangguan berpikir jernih akibat otak yang kelelahan. 

Sulit berpikir jernih menyebabkan otak cenderung menanam “bibit” pikiran negatif yang mengganggu dan dapat terus muncul berulang kali tanpa dipicu apa pun.

Kurang tidur juga menurunkan kemampuan Anda untuk mengendalikan perilaku karena fungsi pengendalian dalam otak tidak bisa bekerja dengan baik.

Maka sewaktu tubuh dalam keadaan terjaga, otak akan bekerja dalam mode autopilot dan mengacu pada pola yang sudah ada yaitu kebiasaan.

Itu sebabnya menghilangkan kebiasaan buruk, dalam hal ini adalah berpikir yang tidak-tidak sehingga memicu kecemasan, akan lebih sulit jika Anda mengantuk. 

Pasalnya otak yang kelelahan akan otomatis mengulang perilaku yang sama pada situasi yang sama.

BACA JUGAApa Benar Kalau Tidur Siang Bisa Bikin Gemuk?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya