GenPI.co 
GenPI.co - Pemadaman listrik bergilir terjadi di Sri Lanka akibat krisis ekonomi. Akibatnya, sebagian warga memilih memakai kayu bakar untuk penerangan dan keperluan memasak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Minister Counsellor KBRI Kolombo Heru Prayitno.
Heru mengatakan bahwa pemadaman listrik bergilir terjadi dengan durasi 3-4 jam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Sri Lanka: Sodiq Amin
Hal itu membuat sebagian warga beralih ke kayu bakar.
“Sebagian lagi menggunakan listrik dengan penggunaan minimal untuk keperluan memasak, baik untuk rumah tangga maupun kebutuhan usaha agar tetap bertahan,” ungkapnya, dilansir dari Antara, Jumat (24/6).
BACA JUGA: Presiden Ukraina Zelensky Curhat Soal Krisis Ekonomi
Selain listrik, krisis ekonomi juga menyebabkan warga Sri Lanka kesulitan mendapatkan BBM dan gas.
Warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Sri Lanka pun turut merasakan dampaknya.
BACA JUGA: Bukan Soal Virus, Krisis Pangan Ancaman Serius Kesehatan Dunia
Menurut Heru, para WNI harus antre selama 5 hingga 9 jam untuk mendapatkan BBM dan gas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
