Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Taiwan: Bubble Alfonso

Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Taiwan: Bubble Alfonso - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sama-sama Tionghoa sudah campur aduk dari leluhurnya sejak zaman Kuomintang dan Partai Komunis bertikai.

Perang akan membunuh keluarga mereka sendiri. Belakangan Tiongkok yang satunya lagi, yaitu Hong Kong, sering terjadi huru-hara dan ketidakpuasan rakyatnya terhadap pemerintahnya. Imbasnya, orang Hong Kong mulai banyak yang pindah ke Taiwan.

Walau daratan Hong Kong lebih nempel ke Tiongkok, tapi Hong Kong merasa lebih klop dengan Taiwan. Tulisannya, demokrasinya, kebebasan internetnya, kebebasan bicaranya, dan sebagainya. Merasa senasib, walau beda sejarah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pensiunan Tentara Jadi Pengusaha: Jago Wayan

Kehidupan di Taiwan masih ramai. Normal seperti biasa. Infiltrasi Tiongkok beberapa waktu lalu dianggap enteng oleh mayoritas rakyat Taiwan.

”Hidup kan harus tetap bergulir”, kata mereka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pendidikan Kering

Banyak restoran yang masih buka seperti 2,5 tahun lalu. Jangan khawatir kehausan dan kelaparan di Taiwan. Bahkan banyak restoran yang lantai bawah dan atasnya beda pemilik, beda nama restoran.

Sampai ada restoran yang di bawah tanah. Persaingan begitu ketat. Saya jarang menjumpai restoran yang kosong pengunjung. Daya beli warganya tinggi, termasuk anak-anak mudanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Xi Jinping: Kudeta Sepi

Mahasiswa lokal di Taiwan sudah terbiasa bekerja part-time (打工, dagong) saat kuliah. Anak kuliahan yang mampu makan enak pun jamak dijumpai di sini. Kebiasaan makan orang Taiwan beda dengan orang Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya