Ia Ayatollah intelektual. Ia tangan kanan Ayatollah Khomeini. Rafsanjani memang tokoh yang menginginkan Iran menjadi negara moderat.
Begitu besar harapan agar gerakan itu berhasil mengubah Iran. Terutama dari kelompok pro-demokrasi. Sudah begitu banyak yang optimistis rezim Iran kali ini pasti tumbang.
Gerakan ini sangat besar. Meluas. Ternyata belum bisa berhasil. Setidaknya bisa diredam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Taiwan: Bubble Alfonso
Kelihatannya gerakan wanita ini dipadamkan lewat dua cara: lewat para imam dan polisi/tentara. Para imam mengerahkan demo tandingan. Lebih besar.
Sebanyak yang protes masih lebih banyak yang ikut apa kata imam di sana.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pensiunan Tentara Jadi Pengusaha: Jago Wayan
Terjadilah bentrok. Banyak yang tewas. Dari kedua belah pihak. Ada yang menyebut sampai 76 orang. Angka resmi menyebut 45 orang.
Penangkapan pun dilakukan secara luas. Putri Rafsanjani termasuk yang ditangkap. Dari kalangan wartawan ada 20 orang yang diringkus.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pendidikan Kering
Peristiwa ini jadi ujian terberat bagi Presiden Raisi. Ia baru terpilih tahun lalu. Mengalahkan incumbent Ayatollah Rouhani yang moderat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News