Dokter: Jarang Olahraga Sebabkan Sindrom Kecemasan

Dokter: Jarang Olahraga Sebabkan Sindrom Kecemasan - GenPI.co
ilustrasi olahraga. foto: envato elements

GenPI.co - Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, mengatakan berkurangnya aktivitas fisik saat pandemi dapat menyebabkan risiko tertular penyakit menular

Selain itu juga menganggu kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan tidur, stres, depresi, bahkan trauma. 

"Risiko ini menunjukkan bahwa dalam situasi pandemi, perilaku hidup sehat aktif harus tetap dilakukan," kata Riskiyana dalam jumpa pers Anlene Virtual Race, Kamis (9/9/2021).

BACA JUGA:  Ingin Cepat Hamil? Lakukan 4 Jenis Latihan Fisik Ini Secara Rutin

Pada masa pandemi, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gaya hidup sedentari mempunyai risiko dirawat di rumah sakit. 

Selain itu, risiko meninggal lebih besar apabila terpapar covid-19, dibandingkan orang yang melakukan aktivitas fisik secara Baik Benar Terukur dan Teratur (BBTT). 

BACA JUGA:  Latihan Fisik Harus Ada Jeda Agar Otot Tidak Tegang

Untuk mengukur tingkat kebugaran masyarakat, Kementerian Kesehatan RI kata dia telah membuat instrumen aplikasi SIPGAR yang mudah digunakan oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja.

Riskiyana mengatakan program tersebut sejalan dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) yang diluncurkan sejak tahun 2017 untuk melawan gaya hidup sedentari. 

“Saya menyarankan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari 3 sampai 5 kali per minggu,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya