GenPI.co 
"Bahwa replik JPU juga tidak argumentatif dan tidak ilmiah, serta sifatnya hanya mengulang-ulang apa yang sudah dituangkan dalam tuntutan," jelas Habib Rizieq.
Oleh sebab itu, Habib Rizieq menyatakan replik JPU sama sekali tidak berkualitas dan tidak bernilai.
"Replik tersebut masih saja mengulangi Manipulasi fakta Persidangan, sehingga penuh dengan kebohongan," ungkap Habib Rizieq.
BACA JUGA: Suara Lantang Anggota DPR RI: Pak Jokowi Jangan Diam Saja...
"Bahwa replik JPU sama sekali tidak mampu menjawab pleidoi saya mau pun pleidoi Penasihat Hukum sebagaimana mestinya," imbuhnya.
Selanjutnya, Habib Rizieq mengungkapkan pernah ada pertemuan antara PA 212 dan GNPF Ulama dengan Presiden Jokowi yang memiliki kesepakatan baik, tetapi tidak terjadi.
BACA JUGA: Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Blak-blakan: Memang Pengkhianat
Berikut pertemuan yang disebut Habib Rizieq Shihab dalam dupliknya:
A. Bahwa dialog antara saya (Habib Rizieq, red) dan kawan-kawan pemerintah Republik Indonesia sudah dibangun sebelum ada pertemuan saya dengan Bapak Budi Gunawan maupun Tito Karnavian di Saudi. Lalu berlanjut semakin baik setelah ada pertemuan tersebut.
B. Tanggal 25 Juli tahun 2017, saya selaku pembina GNPF Ulama ketika itu saya berada di kota Tarim negeri Yaman mengirim delegasi GNPF MUI yang dipimpin oleh ustaz Bahtiar Nasir ke Istana Negara di Jakarta bertemu Presiden Jokowi untuk dialog. GNPF MUI saat ini bernama GNPF Ulama dipimpin oleh Syekh Yusuf Martak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
