
GenPI.co - Ada kode keras yang diperlihatkan Jokowi soal perpanjangan masa jabatan presiden. Pakar komunikasi membedah ini. Isinya bikin kaget.
Dari rekam jejaknya, Presiden Jokowi berulang-ulang mengatakan tidak ingin menjadi kepala negara selama tiga periode.
Sekretaris Jenderal Partai Hanura Gede Pasek Suardika mengatakan wacana menambah jabatan kepala negara sulit terjadi.
BACA JUGA: Survei CISA: Masyarakat Tidak Setuju Jokowi Tambah Masa Jabatan
Itu lantaran saat ini para ketua umum partai politik sudah bersiap ikut kontestasi Pilpres 2024.
“Bola amendemen itu ada di partai-partai. Kalau ada di partai-partai maka rasanya tidak mungkin kalau amendemen untuk menunjukkan Pak Jokowi tiga periode,” ujar Pasek.
BACA JUGA: Airlangga Hartato Blak-blakan Beberkan Target Jokowi
Pakat politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo punya analisis lain.
Bagi Suko Widodo, itu adalah kode keras. Kode-kode seperti itu bahkan disebut sudah menjadi tradisi di Indonesia.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Blak-blakan di Istana: Bisa Kena Marah Saya
“Karena selama ini politik Jokowi seperti itu. Komunikasi dibangun dengan menggunakan simbol-simbol atau kode-kode yang tidak diucapkan, tapi bisa dipahami,” ujar Suko, Sabtu (4/9).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News