
Si utusan dengan gaya yang makin lama makin memuakkan menyampaikan undangan pada saya untuk datang ke showroom-nya. Pilih satu mobil yang mana saja yang saya mau. Ada orang yang sudah membayarnya untuk saya.
”Siapa orang itu?”
”Nah, itu, Bang Abdur, silakan datang saja ke showroom kami, nanti bos saya yang jelaskan,” katanya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Eko Kuntadhi dan Ning Imaz: Ning Tenar
Saya katakan terima kasih dan saya tak akan datang. Sehabis pertemuan itu saya menemui Kang Uus dan bicara keras padanya. Kang Uus jelaskan itu yang suruh kabag humas Polresta.
“Saya nggak enak, saya dekat sama beliau. Satu kampung,” kata Kang Uus.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: CCTV, Siapa Membunuh Putri (13)
”Buat apa? Bilang aja terima kasih dan jangan lakukan itu lagi. Kita nggak bisa diatur-atur, dibeli, disuap dengan cara begitu. Kalau koran kita tak dipercaya pembaca, pemasang iklan juga tak percaya sama kita, Kang,” kata saya.
Saya makin curiga bahwa upaya pendekatan yang disampaikan lewat Kang Uus dan serangan pada Ferdy terkait dengan pemberitaan kami yang berbeda dalam kasus pembunuhan Putri.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Kenapa Disekap, Siapa Membunuh Putri (12)
Polisi menangkap Awang dan bersama Runi, pacarnya itu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News