Dia pun menambah rumah kos dengan strategi mendapatkan rumah yang sudah berdiri lama, dan harganya di bawah pasaran.
Selanjutnya mengajukan pinjaman ke bank. Lalu rumah direnovasi sesuai selera anak muda, dan menjadi rumah kos yang laris.
Dari hasil sewa kos tersebut, dia bisa membayar cicilan ke bank hingga kini menjadi 11 rumah kos. Setiap rumah memiliki 15-30 kamar.
BACA JUGA: Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel
Saat pandemi, rumah kosnya tetap laris manis.
BACA JUGA: Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab
Kalau pun sempat berkurang, paling hanya 5 persen dari omzet rata-rata.
“Pesaing (dari kalangan pebisnis kos muda, red) dikit. Banyak orang tua,” beber Anthony yang kini usia 25 tahun. (*)
BACA JUGA: Dari Iseng Jadi Sumber Cuan, Fesyen Andrina Tembus Toko Bergengsi
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News