Berita Destinasi Digital terkini : Yuk ke Taman...

Pasar yang dibangun anak-anak muda Genpi Jateng itu menerima penghargaan level ASEAN, dalam kategori Community Based Tourism.

Tiap peserta hanya dipungut biaya Rp.25.000, sudah termasuk air mineral, sarapan pagi, dan doorprize menarik bagi yang beruntung.

Teknisnya, AP II mengembangkan portofolio produk hingga service. Pemenuhan target pasar dilakukan dengan rejuvenasi kepada semua aspek operasi bandara.

Yang spesial, untuk merayakan pergantian tahun baru kali ini, akan ada sendratari dari Kabupaten Banjarnegara dan nonton layar tancep bersama.

Menegaskan statusnya sebagai sentra hortikultura, Pasar Rimba juga tetap memajang beragam produk pertanian. Memiliki modal berupa luas lahan 30 hektar.

Sebanyak 526 orang pengunjung memadati lokasi tersebut. Mereka larut dalam atraksi kuda lumping yang ditampilkan Kelompok Kuda LumpingJaya Mulia Aliantan.

Antusiasnya wisatawan menghadiri soft launching ini sangatlah wajar. Karena destinasi digital ini menawarkan spot foto yang intagramable.

Selama kurang lebih 2 jam, Toto Anggit memetik gitar dan menyumbangkan suara emasnya. Ada belasan pengunjung yang berebut duet diiringi penyanyi gondrong ini

Selain makanan tradisional, ada dua kuliner langka yang ditawarkan. Makanan tersebut adalah Gongsir dan Rambut Nenek.

Pasar unik ini juga mengusung konsep selayaknya destinasi digital. Benggol digunakan sebagai alat tukar jika ingin jajan kuliner.

Namun jika kamu ingin menikmati kuliner unik sembari larut dalam beragam atraksi menarik, pasar digital adalah pilihan paling tepat.

Ratusan pengunjung yang didominasi generasi millenial begitu antusias mendatangi Pasar Sinarasa.

ercatat 1115 pengunjung memenuhi lokasi pasar yang berada di alan Manggar KM.25, Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau itu.

Kalimat terakhir Kang Emil bikin Walikota Sukabumi dan wakilnya tertawa geli. Pasalnya Kang Emil bercanda akan mencabut KTP bila tak mendatangi Pasa Cikundul.

Lebih spesial lagi, perayaan ultah Pasar Kaki Langit dihadiri langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.