Berita philipus ngorang terkini : Masalah di Perguruan...

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa penangkapan eks Sekretaris Umum  FPI Munarman terkait pembaiatan ISIS adalah hal yang wajar.

Akademisi politik Philipus Ngorang menegaskan bahwa publik tak boleh mendiskreditkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta usai penangkapan Munarman.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa penangkapan Munarman diharapkan bisa meminimalisasi pihak-pihak yang mengancam kesatuan NKRI.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa penangkapan Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebaiknya untuk memendam dulu ambisi ikut bertarung di Pemilihan Presiden 2024.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai AHY belum pantas mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024. Simak selengkapnya.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa publik belum menemukan tokoh lain yang cocok untuk menjadi pengganti Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024.

Fenomena kepemimpinan Jokowi itu sebenarnya baik. Sebab, kepemimpinan yang berasal dari tangan masyarakat sipil adalah ciri demokrasi sejati.

Misalnya, PDIP yang mengatakan bahwa mereka memperjuangkan wong cilik, seharusnya benar-benar fokus pada orang-orang kecil.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa partai politik di Indonesia terlalu mementingkan dan bergantung dengan kehadiran figur.

Sebab, kisruh tersebut membuat masyarakat tahu bahwa  kecenderungan praktik politik dinasti dalam AD/ART serta ketidaksetiaan kader Partai Demokrat.

Siapa pun yang menang dalam konflik Partai Demokrat (PD), adalah hasil keputusan objektif dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Alasan pencetus Daerah Istimewa Minangkabau terkait peran besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia serta keragaman kearifan lokal itu hanya alibi.

Seorang akademisi top memberikan sebuah solusi cerdas mengenai konflik internal yang terjadi di Partai Demokrat.

Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa biaya politik yang besar di Indonesia merupakan salah satu alasan mengapa masih marak terjadinya kasus korupsi