GenPI.co - Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi covid-19 tentunya memiliki tantangan yang berat, terutama dalam mengakses jaringan internet.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam proses PJJ adalah belum meratanya akses internet di seluruh masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Lakukan Pemblokiran Konten, Cara Kemenkominfo Bersih-bersih
Hal itu dia sampaikan dalam Webinar Tantangan Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi dan Era Digital, Sabtu (12/12/2020).
“Bahkan, di Jakarta juga ada blank spot yang tidak dapat sinyal akibat terhalang gedung-gedung tinggi,” kata Abdul.
Tidak meratanya akses internet di seluruh wilayah Indonesia diakui Abdul bukan karena diabaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Kominfo sudah berusaha memberikan akses internet yang rata di seluruh wilayah Indonesia lewat proyek Palapa Ring,” aku dia.
Namun, aspek bisnis dari akses internet tetap dijalankan oleh swasta, bukan pemerintah.
“Pemerintah tidak jualan pulsa. Jadi, sebenarnya secara logika, swasta lah yang harusnya membawa internet ke seluruh wilayah Indonesia,” papar dia.
Sayangnya, pihak swasta belum tertarik untuk membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia.
Menurut Abdul, pihak swasta masih berfokus pada persoalaan untung rugi.
Hal ini dikarenakan pembangunan menara BTS memakan biaya yang tidak sedikit.
Kominfo pun membangun menara BTS di daerah yang tidak dilirik oleh swasta.
Pemerintah terus mendukung agar rakyat Indonesia memiliki hak yang sama dalam mengakses internet.
BACA JUGA: Kominfo Usul Pengguna Medsos Minimal 17 Tahun, Ini Kata Psikolog
"Apalagi ternyata internet merupakan kebutuhan utama dalam proses pendidikan,” ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News