Kisah Beby Chaesara: Serunya Khatam Al-Qur’an Kelas 4 SD

20 April 2021 20:13

GenPI.co - Lantunan ayat suci Al-Qur’an menggema di dalam masjid, samar-samar pekik tawa anak kecil yang sedang bermain-main menyelinap. Sore itu Bandung sedang asik-asiknya.

Suasanya sore hari di masjid sewaktu kecil begitu aku rindukan.

Biasanya anak-anak mulai berkumpul di sekitaran masjid, main petasan, petak umpat, hingga akhirnya pak Ustaz datang dan kami semua masuk ke masjid untuk mengaji.

BACA JUGAKisah Mualaf: Pesan Papa Sangat Dalam, Aku Masih Ingat

Namaku Beby Chaesara Anadila, mantan Kapten JKT48. Sepenggal kisah itu menjadi salah satu momen indah yang aku rasakan saat Ramadan tiba.

Aku ingat waktu itu aku masih kelas empat SD. Aktif di masjid membuatku berpikir kalau aku harus khatam Al-Qur’an pada Ramadan kali ini.

Ambisi itu muncul karena aku melihat teman sebayaku yang sudah khatam Al-Qur’an, padahal baru awal Ramadan.

Setelah proses khatam Al-Qur’an itu, temanku ini pun melakukan syukuran dengan bagi-bagi makanan.

“Duh, kok dia bisa, ya. aku kapan?” batinku.

Sejak saat itu, aku bertekad untuk mencoba khatam Al-Quran. Belajar mengajiku jadi lebih rutin demi target bisa khatam sebelum lebaran.

Alhamdulillah, dengan perjuangan yang tidak mudah, aku bisa khatam Al-Qur’an saat aku masih kelas empat SD.

Mungkin karena masih anak-anak, jadi kalau lagi ingin sesuatu pasti berjuang terus sampai yang diinginkannya itu terwujud.

Aku bersyukur yang aku inginkan adalah khatam Al-Qur’an saat itu. Mungkin ini juga didorong oleh temanku yang sudah lebih dulu khatam.

Jadi, semacam diberi contoh sehingga aku bisa terpacu untuk mewujudkannya.

Aktif di masjid sewaktu kecil membuatku banyak memiliki momen-momen seru lain semasa Ramadan.

Momen seru itu kadang membuatku gugup dan sedikit takut. Aku pernah disuruh mengisi salam pembuka sebelum penceramah datang ke masjid.

Bayangkan, anak umur kelas empat SD, disuruh berbicara di depan bapak-bapak dan ibu-ibu kompleks yang ada di masjid.

BACA JUGAPuasa 17 Jam Lamanya, Tidak Membuat Aku Patah Semangat

Aku gugup, tetapi bersyukur bisa melalui itu dengan baik. Ya, kamu pasti tahu bagaimana salam pembuka khas anak kecil, kan?

Pulang salat tarawih, Ibu bisanya menyambutku dengan segelas es timun suri. Ini adalah minuman wajib di keluargaku sejak kecil bahkan sampai sekarang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co