GenPI.co - Namaku Awi, seorang suami dari Wiwit, wanita yang aku nikahi awal tahun kemarin.
Aku dan Wiwit kini tengah sibuk mencari rumah idaman bagi kami berdua tinggal.
Wajar saja, kami baru bisa mencari rumah setelah menikah karena kesibukan masing-masing.
Aku merupakan seorang Pengacara di salah satu firma hukum terkemuka di Jakarta. Sementara istriku, bekerja sebagai seorang Jaksa.
Kami berdua pun kerap dipertemukan dalam sebuah persidangan, dan dari pekerjaan itu kami bertemu dan memutuskan menikah.
BACA JUGA: Ketagihan, Janda Cantik Selalu Minta Dicelup Tiap Malam
Pada hari ini, kami akhirnya mencari alamat rumah yang sudah kami beli sebelumnya.
Aku merasa deg-degan karena baru kali pertama mengunjungi rumah tersebut secara langsung.
Namun, aku melihat pemandangan berbeda dari istriku. Dia terlihat santai dengan kerap mengajakku berbincang di mobil.
Setelah sampai di lokasi, kami berdua pun turun dan meminta kunci dari petugas satpam yang ditunjuk pengelola rumah.
"Sayang, masuk, yuk," ujarku mengajak Wiwit.
Kami akhirnya masuk ke rumah yang akan menjadi tempat pulang.
Aku pun mulai mengelilingi rumah berlantai dua itu. Sedangkan istriku sibuk ke arah dapur untuk menata barang yang kami bawa dari rumah sebelumnya.
Aku lantas menuju satu ruangan yang terbuka di dalam rumah. Ruangan itu terletak di bawah tangga dengan hiasan kaca yang melingkarinya.
Ruangan itu ternyata sebuah mini garden yang terletak di dalam rumah. Aku pun terkesima melihat pemandangan tersebut.
Aku memutuskan masuk ke dalam dan mengajak istriku untuk mengikuti.
"Sayang, ke sini, yuk. Enak, deh, bisa keluar di dalam mendapat oksigen langsung," ujarku.
"Hah, kamu kenapa ngomongnya begitu. Jadi, terdengar gimana gitu," jawabnya.
"Eeh, emang aku bilang apa barusan?," tanyaku kebingungan.
"Iya, kamu tadi bilang enak bisa keluar di dalam. Aku jadi mikirnya ke mana-mana tahu," ujarnya.
"Hahaha, maaf sayang. Aku nggak bermaksud, kok. Cuma emang enak bisa menikmati udara bebas dari dalam rumah," sahutku.
BACA JUGA: Turuti Kemauan Teman Dekatku, Kuberikan Punyaku untuk Diisap
Kami pun akhirnya duduk di kursi yang tersedia di ruangan itu.
Seakan tak percaya, tapi mimpi kami akhirnya terpenuhi. Kami dapat berkebun dan menikmati udara bebas meski di dalam rumah.
Kami pun makin sayang dengan rumah pilihan istriku tersebut (*)
Foto: pixabay
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News