GenPI.co - Aku seorang karyawan swasta di salah satu perusahaan ibu kota. Singkat cerita waktu telah menunjukkan pukul 15.30 WIB, yang mana aku bersiap untuk pulang ke rumah sehabis lelah bekerja di kantor.
Aku merapikan laptop dan alat kerja ke dalam tas. Tetapi, saat sedang asyik, tiba-tiba sekretaris kantor yang bernama Yuli menghampiriku.
"Kamu sudah mau pulang?," sapa Yuli sembari mendekatiku.
"Iya, nih mbak. Saya lagi siap-siap. Kenapa, ya?," jawabku.
"Ada yang mau saya bicarakan denganmu. Lima menit lagi ke ruangan saya, ya," pinta Yuli.
Mendengar ajakan mendadak itu, aku pun merasa aneh karena tak biasa sebelum pulang dipanggil olehnya.
Aku deg-degan ketika berada di samping Yuli, lantaran dia dikenal sebagai wanita karier yang seksi.
Seluruh rekan kerjaku pun memuji kecantikan dan pribadinya yang anggung.
Dengan rasa canggung, aku memberanikan diri ke ruangannya.
"Ada apa, ya, mbak memanggil saya? Apa ada sesuatu yang mendesak?," ucapku.
Saat mengatakan itu, tubuhku berkeringat panas dingin karena grogi takut ada yang salah.
"Saya mau kasih kamu tiket liburan, nih, karena kamu sudah bekerja dengan baik sejauh ini," teriak dia.
"Namun, saya bingung karena tiket liburan ini dengan atas nama kita berdua," imbuhnya.
"Wah, seru dong mbak, kita bisa liburan bareng?," sahutku.
Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berbicara tidak sopan dengan atasanku tersebut.
Namun, aku tidak ingin menghancurkan kesempatan langka berlibur dengan sekretaris seksi di kantorku.
"Gila, mimpi apa aku semalam? Kayak ketiban duren begini bisa main liburan bersama Mbak Yuli," gumamku.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News