GenPI.co - Perkenalkan namaku Yati Kosasih. Aku merupakan seorang mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi.
Banyak orang memakai jasaku dalam membuat karya ilmiah itu.
Dapat dikatakan aku merupakan seorang joki bagi beberapa mahasiswa akhir di kampusku.
Kemampuan yang kumiliki dalam membuat skripsi memang diakui.
Bahkan, setiap perkuliahan berlangsung, aku selalu menjadi bahan incaran dosen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan.
Temanku bernama Okki Hidayat menjadi orang pertama yang minta dibuatkan skripsi.
"Yati, bantuin gua bikin skripsi, dong," ujarnya kepadaku.
"Berani bayar berapa lu?" tanyaku.
Tanpa pikir panjang, Okki memberikan penawaran terbaiknya.
"Kalau gua kasih sekitar dua juta, mau nggak?" tanya Okki kepadaku.
"Boleh, sih, cukup itu," tegasku.
Dua hari kemudian, aku langsung mengerjakan skripsi Okki.
Sebelumnya aku bertanya kepada laki-laki gondrong itu.
"Lu mau terima jadi atau ada ide mau angkat penelitian sendiri?" tanyaku kepada Okki.
Okki pun menjawab pertanyaanku dengan lantang.
"Gua terima beres, dong," tegas Okki kepadaku.
Sejak saat itu, aku berusaha mengerjakan skripsi Okki.
Sembari mengerjakan punya Okki, aku juga turut menyicil skripsi pribadiku.
Riset demi riset kubaca dan kupahami supaya membuatkan skripsi yang baik bagi Okki.
Hampir tiap malam aku berkutat dengan buku dan bacaan referensi penelitian orang lain.
Sampai suatu hari, aku berhasil membuatkan skripsi untuk Okki dan punyaku sendiri.
Selama pengerjaan skripsi itu, aku ditemani kopi dan mendengarkan lagu.
Aku membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk mengerjakan dua skripsi berbarengan.
Setelah selesai membuat skripsi untuk Okki, aku menagih biaya yang sudah disepakati.
"Mana uangnya, Ki?" tanyaku kepada Okki.
"Iya tenang,Ti," kata Okki kepadaku.
Saat itu aku tidak sadar kalau Okki sudah membawa uangnya.
Aku pun memberikan hasil skripsi yang sudah rapi kepada Okki.
"Nih, skripsi lu," ucapku.
"Makasih Yati," ujar Okki sambil memberikan uang jasanya sebesar dua juta rupiah.
Jasa pembuatan skripsi yang aku jalani hanya demi melunasi uang kuliah akhir yang masih menunggak.
Orang tuaku mengalami kendala uang karena terkena PHK akibat pandemi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News