Tren Bersepeda Naik lagi, Lebih baik dari Lari?

GenPI.co - Seiring dengan pandemi COVID-19, tren mengendarai sepeda secara mengejutkan tiba-tiba meningkat. Maka beramai-ramailah orang memenuhi kendaraan kayuh ini.

Orang menggunakan sepeda  untuk berolahraga maupun pergi ke tempat kerja. Harganya pun bervariasi, dari yang sejutaan rupiah, hingga jenis sepeda berbahan karbon dengan harga puluhan juta. 

Selain berlari, bersepeda sendiri adalah salah satu olahraga memacu jantung. Lalu mana lebih memberikan dampak yang lebih baik, bersepeda atau berlari?

BACA JUGA: Olahraga Bareng Pasangan tak Sekadar Bikin Sehat, Tapi…

Di bawah ini GenPI.co sajikan perbandingan antara olahraga  bersepeda dan berlari dari beberapa aspek. Yuk simak di bawah ini:

Mana yang membakar lebih banyak kalori?

Kalori yang kamu bakar tergantung pada intensitas dan waktu setiap latihan. 

Secara umum, berlari membakar lebih banyak kalori daripada bersepeda karena menggunakan lebih banyak otot dan meningkatkan detak jantung. 

Namun, karena bersepeda tidak terlalu intens, kamu mungkin bisa melakukannya untuk waktu yang lebih lama.

Mana yang akan membantu mengencangkan otot?

Bersepeda akan membantu membangun otot di bagian bawah. Bahkan mungkin membantu setengah bagian atas dari tubuh kamu. 

Berlari tidak membantu membangun otot tetapi ini dapat mengencangkan otot. 

Kamu mungkin dapat mencapai tubuh yang kencang jika berlari untuk interval yang lebih lama dengan kecepatan lebih lambat.

BACA JUGA: Tak Ingin Ketinggalan Tren, Ivan Gunawan Beli Sepeda Rp 40 Juta

Mana yang lebih baik untuk menurunkan berat badan?

Nah, kamu bisa menurunkan berat badan dengan melakukan salah satu dari dua bentuk latihan ini. Pada akhirnya, penurunan berat badan adalah tentang keseimbangan kalori. 

Dikombinasikan dengan latihan dan diet yang tepat, olahraga lari dan bersepeda dapat membantu kamu menghilangkan lemak membandel..

Mana yang lebih baik untuk kesehatan jantung?

Latihan aerobik, secara umum, membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular dengan membantu jantung memompa oksigen lebih efisien. 

Menurut para ahli, melakukan olahraga berat 5 jam seminggu sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung.(*)