GenPI.co - Konflik etnis Muslim Rohingnya di Rakhine, Myanmar terus mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Duta Besar Indonesia untuk Myanmar periode 2014-2018, Ito Sumardi memberi pernyataan mencengangkan soal konflik tersebut.
BACA JUGA: Kapal Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Tengah Laut Andaman
"Pemberitaan media internasional tentang terjadinya ethnic cleansing di Rakhine State adalah tidak benar," ujar Ito dalam diskusi virtual MUI, belum lama ini.
Kemudian, terkait dengan etnik Rohingnya yang ke negara Malaysia, dikatakan Ito mereka sebenarnya memiliki dokumen lengkap.
Bahkan, secara berkelompok membayar agen untuk pergi ke Malaysia.
"Namun, di tengah laut, dokumen perjalanan tersebut dibuang," katanya.
Ito membeberkan, kondisi di Rakhine State tertutup untuk umum lantaran dikuasai oleh milisi keamanan etnik Rohingnya.
Adapun, pihak militer dan polisi Myanmar tidak memiliki akses yang cukup luas.
Terkait konflik Muslim Rohingnya dengan umat Budha didasari oleh penyembelihan Sapi. Di mana itu wajar untuk Muslim, tetapi dianggap sakral oleh umat Budha.
Saat ini, sejak Junta Militer menguasai Myanmar, informasi terkait perkembangan politik di negara tersebut semakin sulit didapat.
BACA JUGA: Bangladesh Kirim 3.000 Muslim Rohingya ke Pulau Terpencil
Kondisi buruk jaringan internet semakin menambah rumit akses informasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News