GenPI.co 
Yang dominan adalah mentoring. Terutama yang terkait dengan penugasan di perusahaan. Hampir tidak ada pelajaran teori. Kalau pun ada diselip-selipkan di sela-sela mentoring.
Dua tahun terakhir saya dipilih menjadi mentor di Pelindo Corpu. Muridnya adalah pejabat-pejabat setingkat direksi. Terutama di anak-anak perusahaan. Mereka membawa ''kurukulum'' sendiri: bagaimana memecahkan persoalan yang berat-berat.
Lalu bagaimana Mahkamah Agung sampai punya Corpu sendiri? Sama. Meski bukan perusahaan persoalan yang dihadapi Mahkamah Agung tidak lebih ringan dari perusahaan besar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Grup Adani: Paranjoy Kerikil
Mahkamah Agung punya begitu banyak hakim. Yang harus selalu berhadapan dengan perkara baru. Apalagi hakim memiliki independensi mutlak untuk membuat keputusan. Mereka wakil Tuhan di ruang pengadilan.
"Lewat Corpu kami akan membangun hakim yang cadas," ujar Syamsul Arief, kepala Pusdiklat Teknis Mahkamah Agung. Cadas?
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal F1 Power Boat: F1 H20
“Cerdas dan Berintegritas," jelasnya. "Dengan tagline Cadas, salamnya bisa berupa jari dibentuk huruf C atau dibentuk simbol metal," tambahnya.
Minggu ini Corpu Mahkamah Agung menarik perhatian publik. Salah satu pengajar pekan lalu adalah Rocky Gerung. Materi pelajarannya: filsafat hukum.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Pilot Susi Air: Ayat Sandera
Saya pun membuka YouTube. Ups... Panjang sekali: hampir tiga jam. Syamsul sendiri yang jadi moderator.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
