#49 Pesona Wisata Ramadan

#49 Pesona Wisata Ramadan - GenPI.co
Menpar Arief Yahya di peluncuran Program Pesona Wisata Ramadan

Jumat 18 Mei lalu, bertempat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, saya meresmikan peluncuran program Pesona Wisata Ramadhan menyambut bulan puasa dan libur Lebaran 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya selalu memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri untuk menggenjot wisatawan. Ya, karena saat lebaran adalah saat liburan.

Coba kita lihat, kita punya liburan mudik lebaran selama satu sampai dua minggu, berapa hari untuk ibadah Sholat Ied dan Halal Bihalal? Praktis cuma sehari atau paling lama dua hari. Sisanya untuk apa? Untuk liburan. Apalagi THR sudah di tangan, sehingga keinginan belanja sedang tinggi-tingginya.

Karena itu Ramadhan dan Idul Fitri adalah momentum yang tepat untuk mengajak para wisatawan menikmati paket-paket wisata Ramadhan dan Idul Fitri, sekaligus mengajak wisatawan untuk mulai merencanakan kunjungan ke destinasi wisata. Salah satu destinasi yang bisa dinikmati adalah destinasi wisata minat khusus, yakni wisata religi guna menyambut libur lebaran.

Wisata Religi

Bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang sangat tepat untuk memperkenalkan wisatawan dengan berbagai atraksi khas Ramadhan seperti wisata kuliner, seni tradisi, hingga event-event yang hanya digelar khusus selama bulan puasa. Selain itu, kita juga akan menawarkan beberapa paket wisata Ramadhan ke beberapa destinasi di Indonesia.

Ramadhan dan Idul Fitri tidak bisa dipisahkan dengan tradisi ziarahke makam yang sampai saat ini masih terus dilestarikan. Karena itu atraksi wisata yang dipromosikan dalam program Pesona Wisata Ramadhan meliputi wisata ziarah baik ziarah kubur ke makam maupun kunjungan (i’tikaf) ke masjid. Di sini makam yang ditawarkan untuk dikunjungi merujuk pada makam-makam Islam kuno dari para tokoh yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Aktivitas yang dilakukan selama wisata ziarah adalah mengunjungi makam-makam Islam kuno. Contohnya di Jawa ziarah ke makam-makam Walisongo atau di Aceh yang memiliki keunikan epitaph(batu nisan) dan epigraph (tulisan pada batu nisan) yang otentik. Selain mengunjungi makam, wisatawan juga akan diajak untuk mengunjungi tempat ibadah seperti masjid, yang biasanya lokasinya terletak berdekatan dengan makam-makam Islam kuno.

Potensi jumlah kunjungan wisatawan dari wisata religi ini cukup besar. Hal ini berdasarkan pada data 2014 yang tercatat ada 12,2 juta jumlah kunjungan wisatawan (peziarah), dimana 3.000 di antaranya merupakan wisman. Dari jumlah itu, terjadi perputaran uang di destinasi terkait sebesar Rp 3,6 triliun, dengan rata-rata jumlah pengeluaran uang wisman mencapai 450.000 dolar AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya