#46 Catatan Menpar Selama Kunker Shanghai dan New Dehli

#46 Catatan Menpar Selama Kunker Shanghai dan New Dehli - GenPI.co
Menpar Arief Yahya

Kunjungan kerja Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di Shanghai Tiongkok dan New Delhi India kali ini makin terasa selling-nya. Betul-betul bertemu industri, travel agent, tour operator, sampai menawarkan paket yang sangat teknis.

Ini masuk fase ketiga dari strategi marketing menteri yang pernah memimpin PT Telkom Indonesia itu. Tahun pertama 2014-2015 menggenjot Branding (B), golnya brand Wonderful Indonesia dikenal di seluruh jagat dan menaikkan peringkat dari tak punya ranking menjadi posisi 47, dari 141 negara.

Memasuki fase kedua, 2016-2017, mulai bermain Advertising (A). Sudah mempersuasi khalayak dunia dengan berbagai channel media, untuk berwisata menikmati Pesona Indonesia. Fase ini sukses, dan jumlah wisman terus bergerak signifikan. Dari 9,3 juta di 2014, 10,4 juta di 2015, 12 juta di 2016, dan 14 juta di 2017.

Fase ketiga kali ini, memperkuat selling (S). Sudah mulai berhitung cost per pax, sama yang dilakukan banyak negara untuk mendatangkan wisman. “Saya selalu berawal dari akhir! Berpikir dari target atau proyeksi,” sebut Menteri Arief Yahya.

Menurutnya, jika ingin merebut pasar global, tidak ada pilihan lain, kita juga harus siap bersaing di level dunia. Ingat, Sun Tzu, kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan pertempuranmu, maka kau akan memenangkan peperangan! “Dalam bahasa marketing, kenali customers mu, kenali produkmu, kenali persaingan pasarmu, maka kau akan memenangkan persaingan!” kata Arief Yahya.

Implementasi yang dilakukan Menpar Arief Yahya sangat sistematis. Dalam lawatan di dua negara ini sangat terasa. Yang dikunjungi bukan lagi Travel Mart, Expo atau Kerjasama G to G (Government to Government) lagi. Tapi mendorong ke B to B, matching business to business.

Sedikitnya ada 10 Catatan Penting dalam kunker kali ini. Pertama, bertemu Ctrip di Shanghai, langsung “berjualan” ViWI 2018. Visit Wonderful Indonesia yang di dalamnya ada 3 unsur, yakni Hot Deals, Calendar of Events dan Destinasi Digital. “Khusus hot deals, di Kepri atau Batam Bintan dan Jakarta Weekend Deals atau Jakdeals, dua-duanya layak jual dan cepat direspons,” kata Arief Yahya.

Kedua, Ctrip adalah Online Travel Agent terbesar di Tiongkok dengan market share 70%. Ctrip sudah berdiri sejak 1999 dan IPO di Nasdag USA, menjadi OTA pertama dan terkuat di Negeri Tirai Bambu itu. 70% anak-anak muda di sana sudah Look, Book, Pay, melalui digital, dan 70% transaksinya menggunakan smartphone.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya