#46 Catatan Menpar Selama Kunker Shanghai dan New Dehli

#46 Catatan Menpar Selama Kunker Shanghai dan New Dehli - GenPI.co
Menpar Arief Yahya

Ketiga, Menpar Arief Yahya mencatat, fakta-fakta soal digital itu semakin memperkuat, rumus yang sudah diucapkan 3 tahun silam. The more digital, the more global. The more digital the more personal. The more digital, the more professional!

Keempat, dia berterima kasih kepada Ctrip yang diterima CEO Destination Marketing CTrip Ms. Jane Qian, 5 Mei 2018. Dalam mesin big data Ctrip, Bali berhasil mencuri perhatian travellers Tiongkok. Bali bikin jatuh cinta wisatawan China, dan memenangi 3 penghargaan sekaligus.

Bali menjadi Peringkat 1 The Best Honeymoon Destination. Bali juga Top 10 The Best Destination Worldwide (peringkat 4). Dan Bali masuk Top 10 The Best Luxury Destination (peringkat 4). Ini berarti, Branding dan Advertising untuk market Tiongkok selama ini sukses.

Kelima, catatan Menpar Arief Yahya, masuk akal juga jika 2017 turis asal Tiongkok nomor satu, mengalahkan Singapore, Malaysia, Australia, Jepang, Korea. Tiongkok naik secara jumlah atau size, menjadi 2,2 juta wisman. Tiongkok juga baik secara growth atau sustainability, dengan pertumbuhan 40%, tertinggi.

Keenam, catatan Arief Yahya, jumlah wisman Tiongkok yang ke Indonesia itu, masih jauh dari total outbound mereka. Setahun 2017 lalu, sudah 138 juta, orang Tiongkok ke luar negeri. “Yang ke Thailand sudah di atas 10 juta setahun! Dan semua negara berpromosi ke Tiongkok, berebut wisman di sana,” ungkapnya.

Ketujuh, catatan Menpar Arief Yahya saat bertemu petinggi Zamplus Tech, perusahaan IT berbasis big data. Big data adalah small data atau corporate data ditambah dengan social media. Dia ditunjukkan banyak dashboard oleh Chairman dan Founder Zamplus Technology Mr.Kevin Tang.

Aplikasi profiling big data milik Zamplus Tech itu bisa langsung memotret pergerakan orang, pergerakan uang, crowd di online dan offline. Dan semua itu real time. Bisa diaplikasi untuk menciptakan ketertiban di jalan raya, bisa melihat orang pergi ke mall, berapa lama di toko ini dan itu, masuk ke brand apa saja?

Ini mirip dengan apa yang sering diucapkan Menpar Arief Yahya. Semakin digital, sebenarnya semakin telanjang. “Kita tahu apa yang dicari customers! Maka kita bisa membuat keputusan cepat, menembak target market dengan pas, dan melihat 3S dengan presisi. Size, Spend, Spread. Inilah market intelijen yang dibutuhkan untuk bersaing di global level,” tutur Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya