Catatan Dahlan Iskan soal Muhammad bin Salman: Barang Titipan

Catatan Dahlan Iskan soal Muhammad bin Salman: Barang Titipan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Setelah semua itu selesai saya baru bisa berpikir tenang: harus ke mana dan naik apa. Saya lihat ada bus besar Saptco datang dan berhenti di sebelah burger. 

Juru selamat pun datang. Saya ingin menyelesaikan pemilihan komentar dulu baru ke sana. Lalu saya melekaskan langkah menuju bus. 

Pintu sudah tertutup kembali. Mesin tetap berbunyi. Saya ketok pintu itu. Tak ada jawaban. Mungkin sopirnya ke toilet. Toh mesin masih menyala. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Grup Adani: Juru Selamat

Saya mengenal baik bus Saptco. Terkenal di Arab Saudi. Lama sekali  saya tunggu di dekat bus. Tidak ada juga orang muncul. 

"Di mana sopirnya?" tanya saya kepada sopir truk asal Bangladesh yang mau beli kopi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tikungan Lion

"Mungkin tidur. Ini bus untuk angkut karyawan," tambahnya. 

Rupanya ia melihat saya membawa tas. Ternyata bus itu bukan penyelamat. Saya kembali duduk di "pujasera" rest area padang pasir itu. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Teddy Sambo

Satu jam berlalu. Mesin bus tetap menyala. Terdengar suaranya. Sopirnya tiada. Dua jam berlalu. Tiga jam. Mesin tetap menyala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya