Berita karhutla terkini : Menggembirakan, Titik Panas...

Pariwisata adalah sektor yang sangat rentan dengan kegaduhan. Karena itu, setiap ada polemik yang berujung pada ketegangan, sudah pasti akan berpengaruh.

Dengan gagah berani, emak-emak ini datang ke kantor Gubernur Riau dan menyuarakan tuntutannya. Mereka marah sebab kabut asap masih terjadi dan bikin penyakit.

Dalam demonstrasi, mahasiswa juga mengusung isu kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap. Unik, poster buatan mereka kocaknya minta ampun!

Warga Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Nita, bersama dua putrinya yang masih kecil memilih mengungsi ke Kota Medan, karena Pekanbaru masih diselimuti asap

Ribuan umat muslim setempat  semakin semangat melaksanakan salat Istisqa di halaman Masjid Raya An Nur, Pekanbaru, Riau.

Kepala daerah harus tetap berada di wilayahnya memantau situasi terkini kota atau kabupaten yang dipimpinnya. Semua dilakukan agar masyarakat merasa aman.

Pantauan GenPI.co, Senin (23/9) pada pukul 15.30 WIB angin kencang diikuti hujan deras mengguyur di sejumlah wilayah di kota yang dijuluki kota Bertuah itu.

Kucing besar yang merupakan  satwa dilindungi itu terlihat warga di di Desa Bayas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali memengaruhi 33 jadwal penerbangan Lion Air Group.

 Kunjungan ke Bukittinggi dalam sepekan terakhir meningkat, khususnya dari wisatawan yang datang dari Pekanbaru untuk menghindari kabut asap.

Arah angin membawa kabut asap di Palembang dan Jambi bertumpuk di Riau. Pergerakan angin dari Tenggara - Selatan ini diprediksi hingga Oktober mendatang.

Pemerintah Kota Bukittinggi meliburkan sekolah selama dua hari ke depan akibat kabut asap yang semakin memburuk.

Siang-Malam tak ada bedanya, rasa lelah ditimbun demi terbebasnya hutan dari kebakaran. Rakyat Indonesia ucapkan terima kasih pada relawan pemadam Karhutla!

Pagi tadi sejumlah perkumpulan mahasiswa dari Sumatera & Kalimantan berkumpul galang dana untuk korban asap. Mereka membacakan satu puisi buat menggambarkannya.

Sejumlah jurnalis media Mata Rantai Jurnalis berkumpul menggelar aksi sosial di kawasan Bunderan  HI untuk warga terdampak asap di Sumatera dan Kalimantan.