GenPI.co - Hai, namaku Bunga Lestari. Ini adalah kisah cintaku bersama dengan calon suamiku saat ini, Kevin Chico.
Kami sebenarnya sudah kenal sejak masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Sejak SD sampai menjadi mahasiswa, kami selalu berada di satu sekolah dan kampus yang sama.
Meskipun demikian, kami berdua tidak terlalu sering bersama. Alasan pertama, kami memiliki perkumpulan yang berbeda dan alasan kedua ialah karena sebenarnya aku tidak suka dengan Kevin.
Dia orangnya berisik dan selalu jahil ke teman-teman di sekitarnya. Aku masih membencinya karena saat SD dia pernah melempar permen karet ke arah rambutku.
Akibat kejadian itu, aku terpaksa memotong sedikit bagian rambut karena sangat sulit untuk dilepaskan.
Singkat cerita, kami baru dekat saat mengerjakan skripsi. Pasalnya, aku dan Kevin memiliki dosen pembimbing yang sama.
Selama kurang lebih satu tahun mengerjakan skripsi, kami sering bertemu dan saling membantu.
Ternyata Kevin tidak seburuk yang aku pikirkan. Dia baik dan perhatian. Terlebih lagi, dirinya ternyata cukup pintar.
Hal yang tidak disangka-sangka itu pun tiba pada hari sidang skripsiku.
Setelah satu setengah jam menjalani sidang, aku keluar dengan senyum yang disambut teman-temanku di depan ruang ujian.
Ya, aku lulus skripsi. Belum pudar senyumku, tiba-tiba Kevin menghampiri dengan membawa sebuah buket bunga berwarna merah dan kuning.
“Selamat ya, nih buat kamu,” ujarnya sambil menyerahkan bunga tersebut.
“Thank you, Kev,” jawabku seraya memeluknya.
“Baca dong itu tulisannya,” kata Kevin sambil menunjuk ke arah secarik kertas yang ada di bunga tersebut.
Aku tidak menyadarinya pada awalnya. Setelah membaca isi suratnya, aku kaget bukan main.
“Will you be my girlfriend?” bunyi tulisan di kertas tersebut.
Aku hanya bisa mengangguk dan tidak bisa berkata apa-apa. Kini, kami sudah tiga tahun berpacaran dan berniat untuk menikah pada tahun depan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News