GenPI.co - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, Senin (13/9) mengungkap, insiden di fasilitas nuklir Karaj Iran pada bulan Juni, yang dikaitkan oleh banyak orang dengan Mossad, mungkin telah menghancurkan beberapa peralatan pemantauan IAEA.
Dia tidak menyebutkan siapa yang menyebabkan insiden itu, tetapi ada kemungkinan bahwa Iran menjadikannya sebagai alasan untuk untuk mengambil tindakan terhadap peralatan badan tersebut.
Grossi mengatakan hilangnya data adalah perkembangan negatif, dan dia tampaknya tidak menyetujui tindakan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Selanjutnya, Grossi mengatakan lembaganya tidak tahu berapa banyak data pemantauan yang hilang terkait program nuklir Iran dari kameranya yang rusak dan rusak.
“Kami masih perlu melihat tingkat kesenjangan” dari data yang hilang, katanya.
Grossi menambahkan bahwa ia berharap redundansi pemantauan lainnya dari IAEA akan membantu mengungkap data yang hilang dari masing-masing kamera.
Baik Kantor Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan maupun sumber intelijen lainnya tidak menanggapi pertanyaan dari The Jerusalem Post tentang tuduhan tersirat Grossi.
Grossi tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah stafnya sendiri telah menetapkan bahwa insiden Juni telah menyebabkan kerusakan pada peralatannya atau apakah itu mendasarkan pada penilaian Iran.
Dia juga tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah ada peralatan IAEA yang rusak selama ledakan sebelumnya di berbagai fasilitas nuklir di wilayah Natanz, yang juga dikaitkan oleh Iran dan lainnya dengan Mossad, pada Juli 2020 dan April lalu.
Minggu (12/9) malam, Grossi mengatakan dia telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah baru Iran untuk memungkinkan "servis" segera peralatan pemantauan IAEA di fasilitas buklir Iran.
Ada pula rencana untuk pertemuan tindak lanjut untuk nanti pada bulan September dengan pejabat tinggi Iran.
Namun, Grossi juga mengakui bahwa Iran akan menolak akses ke semua data elektronik sejak 24 Februari sampai semua masalah nuklir IAEA dan AS diselesaikan.
Selain itu, Iran juga tidak akan mengakhiri pelanggaran nuklirnya terhadap kesepakatan JCPOA 2015 sampai ada kesepakatan dengan AS.(TJP)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News