Catatan Dahlan Iskan soal Harga BBM Naik: Vivo 1000

Catatan Dahlan Iskan soal Harga BBM Naik: Vivo 1000 - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Tapi saya menganggap Anthony itu Kwik Kian Gie juga. Satu lembaga kajian di Jakarta. Satu almamater di Rotterdam, Belanda.

Pak Kwik menelepon saya. Ia tidak habis pikir bagaimana di negara Pancasila perhitungan ekonominya ikut kapitalis.

"Bagaimana ya cara meyakinkan para ekonom itu?" tanyanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (1)

Anthony punya cara sendiri. Ia terus menulis. Memperjuangkan pemikirannya itu. Tiap hari. Bahkan bisa sehari dua kali. Ia sebarkan tulisan pendek itu ke media.

Juga lewat medsos pribadinya. Rasanya, di negeri ini, hanya dua orang itu yang pemikiran ekonominya berseberangan dengan kebijakan pemerintah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rani Jaringan

Rakyat punya pemikiran sendiri. Mereka kelompok yang tidak banyak berdaya. Mereka memilih cari cara sendiri. Agar bisa lebih hemat BBM.

Misalnya, ada pertanyaan seperti ini. Di medsos. Yang menjawab pun ribuan. Pertanda mereka satu nasib.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Lima Sekawan

"Mana yang lebih hemat, membeli BBM berdasar nilai uang, atau berdasar jumlah liter".

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya