Berita budaya terkini : Mengenal Rapa'i, Alat Musik...

Beragam parade budaya khas Kaltim berikut aneka lomba siap digelar untuk memanjakan wisatawan.

Tarian ini biasa digunakan pada upacara ritual yang dilakukan oleh beberapa patung yang terbuat dari batu yang sudah dimasuki roh.

Moja Museum menawarkan konsep unik yang sangat instagramable,cocok untuk mengisi feeds instagrammu

Pasa Hwal dipamerkan di Anena Pelangi Intimung, Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara). Pasa Hwal adalah proses suksesi kepemimpinan secara adat.

Ketua Persekutuan Masyarakat Dayak Sa’ban Malinau Johnson Pawang mengatakan, pengakuan MURI atas Ani Ka’bo menjadi berkah.

Dalam ritual tersebut, masyarakat Dayak Sa'ban mempersembahkan liontin bernama anikabo.Liontin ini berbentuk bulat yang memiliki makna yang penting didalamnya.

Aneka lomba juga mengisi Aneka lomba juga mengisi Festival Fagogoru 2018. Di antaranya Lomba Bakar Ikan, Lomba kuliner khas Halmahera Tengah, Lomba Mancing, dan

Ya'ahowu Nias Festival memiliki target besar. Event ini adalah bagian dari strategi mendatangkan s juta wisman ke Pulau Nias hingga 2024.

Rekor-rekor MURI ini menjadi pengakuan kekayaan intelektual masyarakat Malinau. Catatan ini akan menjadi calibration, confidence, dan credibility bagi mereka.

Lomba Pacuan Kuda Tradisional Kefamenanu mampu menarik peserta mancanegara. Mereka berasal dari Timor Leste.

Melalui karnaval ini, kain sulaman khas Karawo semakin dikenal. Bukan hanya tingkat lokal dan nasional, namun juga internasional.

Bukan hanya kebudayaan setempat saja yang disuguhkan. Budaya daerah lain di nusantara juga ikutan mendapat panggung.

Komunitas Tari Museum adalah komunitas menari bersama dengan instruktur yang berpengalaman dalam menari tarian tradisional. Ayo menari bersama mereka di SGS.

Atraksi keren sudah tersaji sejak awal wisatawan menginjakkan kaki di Pelabuhan Waisai. Teriakan Jo Suba menyambut wisatawan yang turun dari KM Sangiang.

Pantun Betawi itu unik. Meski berima, namun isinya selalu kocak. Jika tak tertawa karena kekonyolannya, paling tidak bisa ‘nyengir’ ketika mendengarnya.