Berita ormas terkini : Munarman Gelagapan, Ada Dana dari...

Pakar hukum dan tata negara Asep Warlan berpendapat bahwa pembubaran Front Pembela Islam (FPI) belum afdal di mata publik, karena alasannya yang dianggap semu.

Ormas baru tersebut hendak dideklarasikan oleh sejumlah orang yang dulunya adalah pentolan Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubarkan. 

Taufik melihat kontradiksi dalam pernyataan Mahfud MD yang menyebut FPI telah bubar sebagai ormas secara de jure sejak 21 Juni 2019.

Salah satu tokoh yang bekomentar mengenai pembubaran FPI adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Marsudi Syuhud.

Dalam unggahan di Twitter miliknya @AliNgabalinNew, Kamis (31/12/2020) ia blak-blakan mengultimatum kelompok itu.

Pemerintah Indonesia resmi membubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan melarang setiap kegiatan yang dilakukan atas nama organisasi tersebut.

Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo Prawiro mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab menanggapi pembubaran FPI dengan santai.

Seharusnya organisasi Front Pembela Islam (FPI) bisa dibubarkan lebih cepat dari hari ini.

Pengamat politik Ubedilah Badrun mengatakan dalam negara demokrasi pembubaran organisasi masyarakat harus melalui pengadilan dan tidak boleh sepihak. 

Telegram yang disebut dari Kapolri Idham Azis membuat gempar karena berisi pembubaran sejumlah ormas, termasuk FPI.

Irjen Pol Fadil Imran memang top gebrakannya sebagai Kapolda Metro Jaya yang akan menyikat habis ormas bergaya preman.

Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mengeluarkan pernyataan tegas di tengah konflik polisi dan FPI yang makin panas.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyerahkan pembubaran FPI kepada negara.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo merespons ormas yang melakukan aksi penolakan terhadap Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Burung Garuda diubah oleh sebuah organisasi masyarakat di Garut.